Samudra Atlantik, yang merupakan salah satu dari lima samudra utama di dunia, memiliki sejarah geologis yang panjang dan menarik. Proses pembentukannya berawal dari perpecahan superkontinen Pangea, sekitar 200 juta tahun yang lalu, pada era Mesozoikum.
Era Pangea: Awal Mula
Pada periode ini, seluruh daratan bumi tergabung dalam satu superkontinen besar bernama Pangea, dikelilingi oleh satu samudra global yang disebut Panthalassa. Sekitar 180–200 juta tahun yang lalu, aktivitas tektonik mulai memisahkan Pangea menjadi dua bagian besar:
Laurasia di utara (terdiri dari Amerika Utara, Eropa, dan Asia).
Gondwana di selatan (termasuk Amerika Selatan, Afrika, Antartika, India, dan Australia).
Permulaan Samudra Atlantik
Ketika Pangea mulai terbelah, terbentuklah retakan besar yang memungkinkan magma dari mantel bumi naik ke permukaan, menciptakan kerak samudra baru. Proses ini dikenal sebagai rifting. Kerak samudra ini menjadi dasar Samudra Atlantik yang mulai mengembang di antara daratan yang terpisah.
Pengembangan Atlantik Utara dan Selatan
Samudra Atlantik Utara dan Selatan berkembang secara bertahap:
Atlantik Utara: Dimulai dengan pemisahan Amerika Utara dan Eurasia sekitar 150 juta tahun lalu.
Atlantik Selatan: Terbentuk sekitar 130 juta tahun lalu ketika Afrika dan Amerika Selatan mulai berpisah. Garis pantai kedua benua ini masih menunjukkan kesesuaian seperti potongan teka-teki.
Peran Punggungan Tengah Atlantik
Salah satu fitur geologi utama Samudra Atlantik adalah Mid-Atlantic Ridge (Punggungan Tengah Atlantik), sebuah pegunungan bawah laut yang merupakan tempat aktivitas vulkanik aktif. Punggungan ini memanjang dari utara hingga selatan, menjadi pusat di mana kerak bumi terus terbentuk, memperluas dasar samudra.
Dampak Pergerakan Tektonik
Pergerakan lempeng tektonik yang terus berlangsung menyebabkan Samudra Atlantik semakin melebar sekitar 2,5 cm per tahun. Sebagai perbandingan, proses ini mirip dengan membuka ritsleting raksasa yang menciptakan ruang baru untuk kerak samudra.
Samudra Atlantik Saat Ini
Saat ini, Samudra Atlantik mencakup lebih dari 106 juta kilometer persegi, menjadikannya samudra terbesar kedua di dunia. Samudra ini membentang dari Kutub Utara hingga Kutub Selatan, dan menjadi penghubung utama antara benua-benua di dunia.
Prediksi Masa Depan
Berdasarkan model tektonik, Samudra Atlantik diperkirakan akan terus melebar. Namun, dalam ratusan juta tahun mendatang, siklus superkontinen mungkin akan membuat daratan bergabung kembali, menciptakan konfigurasi baru bagi benua dan samudra.
Pembentukan Samudra Atlantik adalah hasil dari dinamika bumi yang kompleks, termasuk pergerakan lempeng tektonik dan aktivitas vulkanik. Dari retakan awal Pangea hingga menjadi penghubung penting bagi perdagangan global saat ini, Samudra Atlantik terus menjadi bagian integral dari sejarah geologi dan kehidupan di bumi.